Rabu, 25 September 2013

SI BUNGSU YANG TAK TERDUGA



di umurku yang sekarang sudah 23 tahun mungkin ada sebagian orang yang tidak percaya kalau aku punya adik umur 2 tahun. heheheh... kejadian ini memang agak langka soalnya biasanya orang dengan umur segitu malah udah punya anak bahkan teman SD aku anaknya lebih tua daripada adikku. Nasib belum laku heheh.

jadi ceritanya kayak gini... (siap2 baca sejarah yah :))
aku mulanya 4 bersaudara. jarak umur kami semua sekitar 2 tahun. aku lahir tahun 1990, adik di bawahku 1992, di bawahnya 1994 dan terakhir (mantan bungsu) 1996.
kami sama sekali tidak pernah menyangka bakal punya adik lagi karena tak ada tanda-tanda dan waktu itu adikku mantan bungsu sudah akan naik ke bangku SMA. di samping itu ibuku juga sudah tidak muda lagi. pokoknya kami benar-benar tidak pernah menyangka.
lalu muncullah desas-desus tentang calon adik ini. awalnya aku tau dari adikku si mantan bungsu yang suatu ketika ditegur oleh bapak karena tak sholat subuh. tegurannya kurang lebih seperti ini : " mulailah sholat dari sekarang karena sebentar lagi kamu punya adik." adikku tidak begitu paham dengan teguran bapak ini tapi mulai curiga juga lalu memberi tahu kami (aku dan adik2ku yg lain).
desas-desus berikutnya malah muncul dari temanku. mungkin bukan lagi desas-desus namanya soalnya yg dikatakan teman aku ini udah fakta. temanku bilang kalau dia tau dari temannya ibuku yang juga tetangganya bahwa ibuku sedang hamil. dari pernyataan temenku ini kecurigaanku tentang kehamilan ibuku sudah sirna menjadi kepercayaan. percaya kalau ibuku memang sedang hamil. kalau berita seperti ini sudah sampai ke telinga orang lain tidak mungkin salah lagi.
dan ternyata memang benar. walaupun bapak dan ibuku memang tidak terlalu suka membahas masalah ini kepada kami tapi kami juga sudah tau sendiri apalagi dengan membuncitnya perut ibu (ya iyalah).

lalu suatu malam di tanggal 21 April 2011 ketika kami semua belum tidur (padahal sudah jam 11, mungkin emang pertanda akan ada kejadian) dan bapak sedang keluar main bulutangkis, ketuban ibu pecah. yang panik malah kita semua(aku dan adik2) karena waktu itu bapak belum pulang. ibuku malah terlihat santai2 saja bahkan sempat membereskan barang2nya. kami segera menelpon bapak lalu malam itu kami sekeluarga (kecuali adikku yg cowok) berangkat ke klinik langganan ibuku.

Kalau menurut aku sih tempat itu adalah klinik karena keliatan sangat kecil dari luar, ternyata tempat itu rumah sakit bersalin dan tentunya punya banyak kamar bersalin di dalamnya. Mengingat umur ibu yang sudah tidak muda lagi atau mungkin juga cuma akal2an pihak rumah sakit biar dapat untung banyak, ibuku disuruh menjalani operasi.
Operasi dilaksanakan sekitar pukul 2 dini hari dan tak terasa si adik keluar begitu cepat. Sebenarnya kami semua berharap adik kecil itu laki-laki berhubung kami bersaudara cuma ada 1 laki-laki tapi Tuhan berkehendak lain. adik bungsu kami juga perempuan (padahal hasil rontgen memang udah blg adiknya perempuan sih tapi tetep aja kita ngarep hasil rontgenx salah heheheh).

Pihak rumah sakit pun langsung menyediakan kamar untuk ibu (dan keluarga). Karena semua kamar sudah penuh, terpaksa kami diberi kamar yang cukup luas yang ternyata kamar tsb hanya digunakan untuk menampung kelebihan pasien. Kamarnya sangat luas dibandingkan kamar kelas 1 lainnya di rumah sakit itu. Alhamdulillah juga dapat kamar seluas itu berhubung kami memang adalah keluarga besar jadi lumayan bakal menampung orang lebih banyak. Penjenguk juga ternyata tidak sedikit jadi setidaknya penjenguk merasa nyaman berada di kamar itu karena tempatnya memang luas. Kami bahkan sering bermalam di kamar menemani ibu dan adik.
Ibuku setelah dioperasi tampak begitu lemah. Benar kata orang, lebih baik melahirkan normal daripada operasi. Melahirkan normal memang sakit tapi sakitnya hanya sebentar sedangkan melahirkan dengan jalan operasi sakitnya sampai berbulan-bulan. Walaupun begitu lemah bahkan sampai kekurangan darah ketika dioperasi, ibu nampak begitu kuat. bangun dari tempat tidur atau ke WC dilakukan sendiri padahal nampak dia menahan sakitnya. Karena operasi itupun ibu juga membutuhkan waktu yang lama untuk beraktivitas kembali sebagai seorang guru.
Sedangkan adikku, ketika lahir pipinya nampak begitu gemuk sampai2 matanya tidak bisa terbuka gara2 pipinya heheheh... dia juga sering menangis dan suara tangisannya lumayan dahsyat.

adik lahir, ibu selamat... alhamdulillah
tapi ternyata dengan kelahiran adik baru ini, tekor pula keuangan keluarga heheheh..
gimana tidak, operasi caesar dan kamar kelas 1 membuat bapak pun harus merogoh kocek dalam2 sampai 15juta adanya.
huuuffttt... semoga nanti aku ga perlu operasi pas melahirkan.. aaamiiiin
heheheh
baru lahir aja udah segitu biayanya, belum lagi nnti klo udah sekolah, kuliah dan bla bla bla, kalau nikah nanti adikku ini harus dapat mahar (pa'naik) yang tinggi pastinya heheheh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar